Allah Sebaik-baik Pembuat Rencana

8:12:00 PM


Jadi ini adalah postingan terakhir untuk tahun ini, saya ingin cerita banyak tentang sahabat saya yang menginspirasi saya untuk menikmati peran saya saat ini sebagi Ibu rumah tangga setelah obrolan kami tempo hari ia mengatakan 'saya harusnya lebih senang karena sudah punya suami dan anak sedang dia masih jomblo.' Haha. Okedeh kaka.

Saya lupa kapan pastinya pertama kali berpapasan atau kenalan, saya pertama kali menyadari keberadaanya pas lagi nunggu asistensi gambar teknik di bawah pohon dekat parkiran Fakultas Teknik saat kami masih mahasiswa baru, setelah itu kami akrab sampai sekarang. 

Dari dia saya belajar hidup prihatin sampai titik paling kritis, darinya juga saya belajar berbagi dengan pemahaman bahwa soal rejeki kita nggak mungkin rebutan, hal ini ia buktikan dari semangatnya berbagi ilmu dan contekan. :D

Beberapa tahun lalu dia cerita kalau harus pindah tempat tinggal dan orang tuanya harus tinggal di rumah yang ada di kebun mereka, tadi pagi lewat pesan panjang yang ia kirimkan, ia mengatakan akhirnya mimpi mereka bersaudara untuk mengumrahkan orang tua akhirnya terwujud.

Mengikuti perjalanan hidupnya dia membuat saya kagum, bukan hanya tentang upayanya untuk ada di titik dia berdiri saat ini tapi lebih pada bagaimana Allah mengatur segalanya untuk dia. Salah satunya setelah lulus kuliah, kami berdua berencana untuk ke Kediri les bahasa inggris, saat itu karena ayah saya kena serangan jantung akhirnya saya memutuskan untuk nggak jadi pergi, akhirnya dia berangkat sendiri, di kediri aseeli dia kembali hidup prihatin bangetbanget, eh sekarang dia bisa buka kursus toefl. Masyaallah.

Beberapa hari yang lalu saya nanya ke dia "Innah, What did you learn this year?" 

Nggak langsung dijawab, beta dibikin K.E.P.O. :D

Kemarin, tengah malam buta pas buka hape ada WA dari Innah, panjaang, dia cerita apa saja yang dia pelajari tahun ini. 

***

Seperti biasanya diakhir tahun sy sll membuat evaluasi setahun terakhir dan menyusun resolusi setahun kedepan (ala2 katanya klo mo sukses harus punya rencana). Hasil evaluasi sy tahun ini ternyata Allah memberikan sy pencapaian yg luar biasa dan sangat diluar ekspektasi. Jika berlogika, it must be impossible.

Kemudian sy teringat sahabat sy yg selalu kepo "Innah, What did you learn this year?" awalnya seriously bingung jawabnya. Tapi mungkin sy mau sedikit sharing.

Diawal tahun 2017, activitas saya masih seperti sebelum2nya, ngajar di kampus swasta dan di t4 kursus Master TOEFL (msh di sebuah kamar kos ukuran (3x2,5 m). Tanpa sengaja tiap lewat depan sebuah ruko rasanya ada dorongan gimana caranya Master TOEFL bisa pindah kesitu.
Akhirnya cari tau pemilik ruko, hitung2 cost, susun proposal, nyari potential investor dan finally hanya dapat dana kurang dari 1/3 dari dana yg sy butuhkan (hanya cukup sewa ruko setahun) belum biaya renovasi, partising, furniture dll 😭. Tapi karena sudah yakin, yes I must go on. Singkat cerita Master TOEFL pindah ke ruko.

Dan drama pun dimulai, 3 bulan pertama tak ada yang daftar kursus, di ruko sy lebih banyak bersih2 dan tidur sepanjang hari. Panik, stress? Pastilah. Dalam keadaan masih banyak nombok buat operasional, pemilik ruko sdh nagih uang sewa tahun kedua (what? ruko ini, bukan kamar kost), awalnya masih sangat toleran, berikutnya mgkn karena faktor kebutuhan, akhirnya akhir bulan wajib dibayar. Di saat bersamaan adek ku butuh dana buat visa ke Inggris dan sewa kamar kost sebelum beasiswanya cair dan dikampus gaji dipotong untuk umroh ortu dan sisanya harus lunas di akhir tahun. Stressss?? Jangan ditanya, sampe rumah tiap malam hanya keluar sumpah serapah, nangis2, teriak2. Belum pernah dalam situasi seperti ini.

Akhirnya saya belajar untuk PASRAH (mama selalu berhasil menenangkanku). Menyerahkan semua sama Allah SWT. Kita hanya berusaha, Tuhan yang menentukan.

Ternyata dengan pasrah saya sudah mulai tenang dan berpikir jernih. Ide2 mulai bermunculan, Master TOEFL mulai ramai dengan kegiatan2 dan peserta kursus semakin bertambah, Semua masalah keuangan Alhamdulillah terselesaikan (ini adalah sebuah keajaiban dan yakin Allah itu tau kemampuan kita). Keuangan mulai stabil. Alhamdulillah semua proposal penelitian (dikti dan internal) dan pengabdian yang sy usulkan diterima. Hadiah diakhir tahun, sy lulus PNS dosen di Politeknik ATI Makassar (ATIM). Dan yang paling utama, cita2 tebesar kami selama ini adalah mama n bapak bisa menginjakkan kaki di baitullah insyaAllah terlaksana.

Selama ini, dalam melakukan segala hal sy selalu mengandalkan kemampuan sy dan mengabaikan jika pengambil keputusan adalah hak Allah SWT. Berusahalah lalu serahkan hasilnya padaNya, maka hidup akan tenang, dijamin kata stress akan hilang dari kamus hidup. Yakinlah dengan pasrah semua kebaikan akan menghampiri. Dan saya yakin, semua pencapaian sy tahun ini adalah buah dari berpasrah padaNya bukan karena diri saya pribadi.

***

Masyaallah...

Thank You Innah sudah nyempatin ngetik panjang banget untuk menjawab kekepoanku. Jazakillahu khairan :*

You Might Also Like

0 comments

I'm Proud Member Of