Ninggalin RIBA, Hidup Berani Beda

9:33:00 AM

Bismillah...

Ini Weekly Journal Pertamaku, Kali ini saya mau cerita sedikit tentang RIBA yang saya dapat dari dua kenalan saya. Dari mereka saya tahu bahwa ninggalin RIBA bukan cuma soal ninggalin trus pergi, dibaliknya ada hati-hati yang kuat, yang yakin sepenuh hati kalau Allah tidak akan menyia-nyiakan mereka. Apalagi dengan meninggalkan riba mereka berani meninggalkan banyak hal di hidup mereka.

Cerita Pertama, saya dapat pas pulang kampung kemarin, pas silaturahim ke rumah saudara. Sekilas balik, saudara saya ini beberapa tahun sebelumnya benar-benar ada dipuncak, dia kemudian di uji dengan kehilangan harta. Masyaallah, dia pernah bilang ke saya, beberapa tahun sebelumnya untuk dapat uang 100 juta gampang banget, sekarang 1 juta susah banget. Dulu Kalau main ke rumahnya, kita akan melihat tumpukan barang elektronik dan furniture. Sekarang kondisinya beda banget, rumah yang dulu sesak, jadi kosong melompong. Barang-barang yang dulu itu entah kemana.

Di tengah obrolan kami, ia mengatakan kalau RIBA lah yang membuat hidupnya berapa tahun terakhir ini berantakan. Ia memang mendapatkan banyak harta tapi tidak menemukan ketenangan jiwa. Bahkan dengan harta yang ia punya, ia diuji dengan banyak hal.

Saya sempat heran pas dengar ia ngebahas RIBA. Saya tahu banget di kampung saya RIBA hanya dikenal segelintir orang, usaha dengan uang bank adalah penolong.

Kemudian saya tanya, kok bisa kepikiran ke RIBA. Dia jawab... "Mungkin Allah yang ngebuka hati saya, karena saya juga udah capek mikir apa penyebab hilangnya semua harta yang saya kumpulin. Dibilang rugi juga nggak, tapi semua hilang satu-satu"

Semakin panjang cerita kami, semakin bergetar hati saya. Terharu aja, masyaallah kalau Allah ingin memberikan hidayah.

Saudara saya ini benar-benar berusaha meninggalkan sisa-sisa riba yang ia jalani, dan memutuskan untuk jadi petani cabe. Katanya, jadi petani lebih tenang nggak dikejar-kejar tagihan bank.

Barakallahu fiik. Semoga Istiqomah.

Cerita ke dua saya dapat setelah ngepost gambar dua Buku Saptuari yang ngebahas RIBA. Tiba -tiba saya dihubungi teman dan langsung cerita tentang KPR rumah yang dia ambil dua tahun lalu, saat itu dia belum tahu kalau akad yang dia jalani adalah RIBA. Dia juga gak tahu dahsyatnya dosa RIBA. Dalam perjalanannya, ia ngerasain ada yang aneh dengan hidupnya dia, pemasukan ada tapi kok rasanya selalu kurang. Puncaknya dia ngerasain jauhnya keberkahan dari hidup dia.
Akhirnya dengan penuh keyakinan ia dan suaminya mutusin untuk ngejalanin proses ngembaliin rumah itu ke bank. Dia juga sempat kepikiran kalau mau nyerahin sisa cicilannya ke orang lain aja biar gak terlalu repot, tapi mikir lagi, kalau dia mau ngejauhin riba, tapi ini malah narik orang lain lagi. Akhirnya mereka mutusin untuk ngembaliin rumah itu ke bank dan ngontrak rumah. "Aku milih buat ninggalin aja karena ada ayat apa hadistnya ya yg klo ga salah kata2nya, tinggalkanlah sisa riba yang belum dipungut. cicilan rumahnya kan 15 tahun, khawatir umur kami ga sampai segitu, kasian nanti ngasih warisan ke anak2 malah utang... bukannya bisa ngasih harta malah ngasih utang" Masyaallah....☺ Saya tahu pasti keputusan yang mereka ambil nggak mudah, apalagi kebutuhan rumah adalah salah satu kebutuhan dengan level butuh banget, di tambah lagi sekarang ini banyak banget orang share gambar-gambar rumah unyu, jadilah hasrat utk segera memiliki rumah beserta perabotnya begitu menguji iman utk menempuh jalan-jalan yang dilarang, termaksud RIBA dan cicilan. Mungkin ada yang nanya? saya gimana? saya dan suami jg lagi berjuang nih, suami saya masih punya cicilan rumah ibunya. Mudah-mudahanan dimudahkan untuk segera diselesaikan. Allah tahu betul niat kita, keyakinan kita pada janjiNya. Siapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah maka pasti Allah menggantinya dengan yang lebih baik. Selamat berhari Jum'at, jangan lupa baca Al-Kahfi ya :)
Sumber Gambar: www.designdakwah.com

You Might Also Like

3 comments

I'm Proud Member Of