VAKSINASI; Mubah & Bermanfaat

5:55:00 AM


Judul tulisan ini saya kutip dari Judul buku dr. Raehanul Bahraen. Buku ini saya beli beberapa bulan sebelum melahirkan anak ke dua. Alhamdulillah buku ini sangat membantu saya mengambil keputusan ditengah banyaknya pro dan kontra tentang Vaksinasi-Imunisasi.

Di era media sosial dengan banyaknya berita bersileweran, naluri alami seorang ibu yang gampang cemas semakin bertambah-tambah, apalagi itu berhubungan sama anaknya. Vaksinasi adalah salah  salah satu kecemasan yang sempat heboh bahkan sekarang kembali heboh lagi karena adanya program vaksinasi tambahan dari pemerintah.

Kadang saya suka gemas sendiri pas ngelihat ibu-ibu gontok-gontokan di kolom komentar pas ada postingan yang pro/kontra vaksin. Sebagian karena nggak kenyang di kolom komentar sengaja bikin postingan baru yang baunya sama, mancing siram-siraman baygon diantara ibu-ibu. Hal ini sungguh menguji emosyik, pengen ikutan juga, tapi nggak punya bekal mau ngomong apaan. haha

Nah ngomongin vaksin, saya masuk kubu pro. Mungkin ada yang nanya, saya pernah kepikiran nggak untuk ikutan kubu yang kontra vaksin?

Jawabannya adalah pernah tapi saya tetap rajin bawa anak imunisasi tepat waktu. Alasannya, saya belum dapat jawaban yang sreg banget untuk istiqomah di kubu mereka yang kontra. Jadilah walaupun galau tetap aja saya bawa anak imunisasi.

Setelah baca bukunya dokter Raehanul Bahraen jadi berasa saya perlu ke ahli sikolohi, cemas tanpa ilmu itu kadang bikin tengsin sendiri, apalagi sudah ikut-ikutan perang. Untuk saya pribadi buku ini sangat berjasa banget, ngebantu melihat dari berbagai sisi untuk bisa membuka diri terhadap orang-orang yang nggak sesuai sama pilihan saya. Saran saya, nggak ada salahnya yang kontra vaksin juga membaca buku ini agar bisa punya pertimbangan lain. Kadang kita baru bisa berpikir jernih saat punya beberapa perbandingan.

Ngomongin vaksin tidak hanya sampai perdebatan sengit para ibu. Ada anak-anak yang harus dipikirkan masa depannya, kesehatannya. Jangan sampai deh karena salah nerima informasi akhirnya salah mengambil keputusan. Apapun itu harus didukung ilmu. Jangan karena baca berita yang   nggak jelas asal usulnya langsung dadakan panas, harus ngebiasain diri untuk kepo "ini yang buat berita siapa sih, ngomongin vaksin berbahaya emang latar belakang ilmunya doi apa, sudah pernah penelitian seberapa panjang dan bla bla bla.

Intinya buku ini sangat perlu banget untuk dibaca para orang tua. Biar lebih yakin lagi kenapa buku ini harus dibaca, saya tuliskan ya apa-apa saja yang di bahas pada buku ini ya, yang nggak setuju sama saya pliss tetap di baca ya qaqa.



Dari sampul buku mata kita udah di buka lebar-lebar bahwasanya buku ini bukan buku ecek-ecek
yang ditulis nggak pake ilmu. Apa sebab?

Yang buat kata pengantarnya aja udah luar biasa pisan, ada Ustadz DR. Arifin Badri, MA (Doktor Jurusan fikih Universitas Islam Madinah) dan beberapa dokter yang gelarnya panjang banget dan tentunya ahli di bidangnya. Biar lebih yakin intip aja di pict postingan ini, sengaja saya zoom tuh biar kelihatan. Tadinya saya niat ngetik nama dokter beserta gelarnya tapi panjang banget euy takut anak keburu bangun.

Penulisnya sendiri, dokter Raehanul Bahrein adalah lulusan FK UGM.

Membaca pengantar buku ini aja saya udah berasa butiran debu di stetoskop para ibu dan bapak dokter, langsung tobat nggak mau sotoy lagi. hehe.

Lalu apa saja yang di bahas buku ini?

Buku ini membahas lengkap yang menjadi sumber keresehan para emak. Mulai dari sisi medis sampai syariatnya. Pembahasan dari sisi syariatnya bikin adem ayem karena sebagian berita kontra vaksinasi yang bikin galau adalah pas bersinggungan dengan agama. Aduh gimana nggak galau coba kalau ada yang bilang bahwa vaksinasi adalah akal-akalan Yahudi dan amerika, pake enjim babi, dan bisa bikin lumpuh.

Alhamdulillah buku ini berhasil memutus rantai kegalauan saya. Mutusinnya pake banyak banget fakta ilmiah dari para ahlinya didukung para ustadz yang belajar ilmu agama ke kota Nabi. Saya yakini nggak bakalan sanggup di tangkis kalau kita nggak berilmu dibidang ini.

Di buku ini kita akan mendapati berbagai jawaban dari banyak berita yang banyak dibahas di media sosial.

Di antaranya:
  1. Pro kontra mengenai vaksinasi
  2. Benarkah vaksin haram
  3. Perubahan benda najis atau haram menjadi suci
  4. Percampuran benda najis atau haram dengan benda suci
  5. Jika kita (mengalah) memilih vaksin adalah haram
  6. Berobat dengan yang haram
  7. Jika masih saja beranggapan tidak boleh dan haram bagaimanapun kondisinya
  8. Benarkah konspirasi dan akal-akalan barat dan yahudi?
  9. Imunisasi tidak menjamin 100 persen
  10. Semua obat pasti ada efek sampingnya
  11. Anak yang tidak di imunisasi lebih sehat?
  12. Penelitian setengah-setengah tentang kegagalan imunisasi dan vaksin
  13. Keberhasilan vaksin memusnahkan  cacar (smallpox) di bumi
  14. Keberhasilan teori dimana teori tersebut menjadi dasar teori imunisasi di indonesia
Di tambah lagi ada Fatwa para ulama dunia, fatwa lembaga dan organisasi islam di indonesia serta keterangan para ustadz di indonesia Seperti ustadz Arifin Badri, ustadz Firanda, dan ustadz Abduh Tuasikal. 

Dibagian lain buku ini juga ada tanya jawab mengenai imuniasasi dengan dr. Soedjatmiko, SpA (K), MSi beliau adalah Ketua III pengurus ikatan dokter anak indonesia, sektretaris satgas imunisasi pengurus pusat IDAI, dokter spesialis anak konsultan tumbuh kembang pediatri sosial, magister sains psikologi perkembangan.

Pertanyaan yang diajukan ke beliau adalah tanya yang banyak banget bikin bingung dan rame di media sosial. Diantara tanya itu adalah aman nggak sih imun, kok ada juga 'ilmuwan' yang bilang kalau vaksin nggak aman,  benar nggak sih kalau vaksin mengandung lemak babi, benarkah pada vaksin ada zat berbahaya yang dapat merusak otak, benarkan vaksin yang ada di indoenesia adalah buatan amerika, benarkah isu yang bilang kalau banyak kematian karena imunisasi, bisakah ASI, gizi, dan suplemen herbal menggantikan imunisasi? dan masih banyak lagi pertanyaan. Baca sendiri ya.

Dibagian akhir buku ini ada beberapa penjelasan tambahan, seperti:
  1. Tahnik bukanlah imunisasi dalam ajaran islam 
  2. Benarkah Imunisasi dan Vaksinasi berarti tidak tawakkal kepada Allah?
  3. Vaksinasi bagi anak-anak di bulan Ramadhan
  4. Haruskan kedokteraan modern dan thibun nabawi dipertentangkan?
  5. Akupuntur vs thibun nabawi?
  6. Dokter, ahli herbal, ahli thibun nabawi sama baiknya asalkan ahli, berilmu, dan berpengalaman
  7. Sekedar makanan yang halal dan thayyibah tidak bisa mencegah (menjamin) dari wabah penyakit
  8. Mempelajari bersama dan memajukan kedokteran Islam.
Pokoknya lengkap deh. Kesimpulannya, Vaksinasi adalah sesuatu yang mubah dan bermanfaat.

Yang ingin tanya-tanya tentang isi buku ini bisa kontak saya nanti saya bacain atau nggak saya fotoin pas bagian pembahasan yang ditanyain, hehe. Lebih amannya langsung aja kontak penulis buku ini tinggal di cari aja di fb atau ig.

Sudah dulu yaa, mau nyuci dulu sebelum anak bangun. Mohon maaf ya kalau ada salah-salah kata. Untuk yang nggak sepaham, nggak apa-apa :)

Selamat berakhir pekan :)

You Might Also Like

1 comments

I'm Proud Member Of