Ramadhan Reminder 09
6:47:00 AM
”Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka dosanya di masa lalu pasti diampuni”.
(HR. Bukhari dan Muslim)
Ibnu Baththol rahimahullah mengatakan, “Yang dimaksud karena iman adalah membenarkan wajibnya puasa dan ganjaran dari Allah ketika seseorang berpuasa dan melaksanakan qiyam ramadhan. Sedangkan yang dimaksud “ihtisaban” adalah menginginkan pahala Allah dengan puasa tersebut dan senantiasa mengharap wajah-Nya.” (Syarh Al Bukhari libni Baththol, 7: 22). Intinya, puasa yang dilandasi iman dan ikhlas itulah yang menuai balasan pengampunan dosa yang telah lalu.
Salah seorang ulama di kota Riyadh, Syaikh ‘Ali bin Yahya Al Haddady hafizhohullah memberikan faedah tentang hadits di atas:
1. Amalan yang dilakukan seseorang tidaklah manfaat sampai ia beriman
kepada Allah dan mengharapkan pahala dari Allah (baca: ikhlas). Jika
seseorang melakukan amalan tanpa ada dasar iman seperti kelakuan orang
munafik atau ia melakukannya dalam rangka riya’ )(ingin dilihat orang
lain) atau sum’ah (ingin didengar orang lain) sebagaimana orang yang
riya’, maka yang diperoleh adalah rasa capek dan lelah saja. Kita
berlindungi pada Allah dari yang demikian.
2. Sebagaimana orang yang beramal akan mendapatkan pahala dan
ganjaran, maka merupakan karunia Allah ia pun mendapatkan anugerah
pengampunan dosa -selama ia menjauhi dosa besar-.
3. Keutamaan puasa Ramadhan bagi orang yang berpuasa dengan jujur dan
ikhlas adalah ia akan memperoleh pengampunan dosa yang telah lalu
sebagai tambahan dari pahala besar yang tak hingga yang ia peroleh.
4. Sebagaimana ditunjukkan dalam hadits yang lain, pengampunan dosa
yang dimaksudkan di sini adalah pengampunan dosa kecil. Adapun
pengampunan dosa besar maka itu butuh pada taubat yang khusus
sebagaimana diterangkan dalam hadits Abu Hurairah, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Di antara shalat yang lima
waktu, di antara Jum’at yang satu dan Jum’at yang berikutnya, di antara
Ramadhan yang satu dan Ramadhan berikutnya, maka itu akan menghapuskan
dosa di antara dua waktu tadi selama seseorang menjauhi dosa besar.” (HR. Muslim).
Semoga amalan puasa kita bisa membuahkan pengampunan dosa yang telah lalu.
Wallahu waliyyut taufiq.
0 comments