Cinta tak berhenti kita di sini

11:39:00 AM

Entah sejak kapan, saya mulai menyukai ceramah yang dibawakan mama dedeh padahal ceramahnya beliau kebanyakan saklek, nggak ada ampun. haha. Biasanya sebelum berangkat kerja  saya menyempatkan diri untuk melihat berita yang sedang panas di metro tv, sayang pembawa acaranya terlampau manis, saya lumayan tidak stabil kalau berurusan dengan mata, mending pindah chanel sebelum hafalan rontok. Nah mama dedeh lebih aman untuk ditonton.
Dari sekian banyak ceramah berapi yang telah disemburkan mama dedeh, yang paling teringat itu saat beliau menyinggung kedalaman cinta (cieh) "Sedalam apapun cinta yang kamu rasakan saat ini, toh akta nikah tetap berkuasa, cintamu mau tak mau hanya halal untuk dia yang namanya ada di buku nikahmu" *Saya lupa redaksi katanya tapi kurang lebih maksudnya dapat lah*

Baik, sekarang kita akan membahas cinta, tema ini entah kapan akan usang, konon, setelah meninggalpun, di syurga nanti tema cinta masih laris manis, di neraka pun demikian. Seseorang akan bersama yang dicintainya. Tulisan ini terpikir kerena cinta setelah jalan-jalan ke blog beberapa teman yang saya kenal, saya agak terenyuh saat membaca puisi cinta syahdu yang entah untuk siapa, untuk diakah yang inisialnya masih dirahasiakan?ahaha *kepo*
Karena puisi syahdu itu saya jadi teringat puisi-puisi labil  bin alay  yang pernah saya buat beberapa bulan yang lalu, beberapa tahun yang lalu, (saya masih kelas ayam dalam urusan berpuisi, jatuhnya pasti norak), karena tak kuat membedung perasaan akhiranya puisi itu saya posting diblog ini. Untung saya cepat sadar dan sesegera mungkin membasminya, saya bisa mati berdiri kalau tulisan norak itu terbaca orang yang saya maksud. Ini jelas salah, tapi saya coba memaklumi diri, itu alami.

Sejauh ini saya selalu coba memahami perasaan cinta yang tidak pandang bulu, saya paham betul perasaan ini adalah naluri alami manusia, jadi merasakannya bukan kesalahan. Cinta yang nampak klise itu memiliki kekuatan yang susah di takar-takar, jangan tanyakan berapa banyak kisah cinta yang menceritakan pengorbanan untuk orang yang dicintainya, dari yang kacangan sampai yang heroiknya bisa membuat air mata tumpah-tumpah.

Untuk saya cinta tidak boleh buta, buka mata selebar-lebarnya, korek sedalam-dalamnya sebelum mencintai. Dalam agamapun aturan cinta  jelas, terhormat, dan tidak serampangan.

Jelas karena segila apapun cintamu interaksi harus tetap di atur, tundukan pandangamu, tegaskan suaramu, ini syarat minimal dalam berinteraksi. Syarat ini sungguh pengertian, sebab sudah tak terhitung hati yang tumbang hanya karena lirikan mata, sudah tak terbilang jumlah hati yang gaduh hanya karena suara yang merdu-merdu sendu.

Terhomat karena agama memberikan jalan keluar yang manis untuk cinta dengan pernikahan "Tak ada yang bisa dilihat lebih indah dari orang-orang yang saling mencintai seperti halnya pernikahan" (HR. Al Hakim)

Tidak serampangan karena Nabi memberikan titah berupa aturan dalam memilih siapa yang kita pilih untuk dicintai, lihat agamanya dengan tidak mengesampingkan pertimbangan pribadi, perintah untuk melihat wanita yang hendak kamu pinang adalah salah satu bukti bahwa pertimbangan pribadi diluar urusan agama tetap dimaklumi.

Tidak ada yang salah dalam mencintai, kita sepakati ini ya. Yang kurang tepat  hanya masalah cara dan waktu saja. Bersabar adalah pilihan terbaik, tidak serabutan dalam mencintai. Sabar dalam hal ini, saya akui memang tidak mudah :p

Tapi mari menyabarkan diri, kelak bukan hanya inisialnya yang akan kita ketahui, jika waktunya tiba nomor sepatunya pun mau nggak mau harus kita tahu.. haha. Puisi-puisi syahdu itu ditahan dulu, mending disimpan buat nanti, kan nggak enak kalau harus dihapus jika ternyata dia yang ada di buku nikah kita bukan dia yang ada dalam puisi kita :D

4 Desember 2013








You Might Also Like

4 comments

  1. bukanji nlog puisiku toh kak.. bukanji kayaknya.. iya, bukan... hehehw...

    ReplyDelete
  2. asekkkk...
    bahh belajar hingga kelak dtg yg tepat dan halal
    Aminnn
    :)
    makasih buyung
    miss u soo.
    salam tuk mamamu d wanci nach
    :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. cieee.. klo bahas yang beginian langsung naik semangatmu murni :)

      insyaallah salamnya disampaikan :D

      Delete

I'm Proud Member Of